Senin, 10 Agustus 2009

Pra Konsepsi atau Pembuatan Bayi (He He)

Pra Konsepsi atau Pembuatan Bayi (He He)

Lucu ya, bayi ternyata ada proses pembuatannya ya. Istilah kerennya mungkin Pra Konsepsi kali ya…Mau tahu gimana aku bisa punya bayi kembar, begini ceritanya (sambil wajah mendongkak dalam posisi membayangkan).

Aku menikah pada 6 Juli 2006, tapi aku divonis hamil baru pada Juni 2007, artinya sekitar satu tahun aku kosong. Untuk sampai bisa hamil itu, aku harus menjalani terapi hamil sekitar empat bulan.

Terapi itu bermula ketika usia pernikahanku sudah hampir 9-10 bulan, namun aku tak juga hamil. Orang-orang di sekitarku sudah sering bertanya, kapan nih punya momongan, coba pijet sana, coba ke orang pintar dsb, mungkin ada yang salah, dlllsb.

Aku pun turuti, aku pernah ke sinshe untuk dipijet, tepat di daerah rawasari, di jalan haji ten, uhhh sakitnya. Kaki aku ma suamiku dipijet ampe aku ma suamiku teriak-teriak gak ketulungan. Ini hanya berjalan sekitar dua kali. Aku tahu sinshe ini dari temenku, wartawan bisnis indonesia yang katanya berhasil hamil karena pijet di sinshe itu. Tapi aku putusin stop, karena gak tahan sakit. Sinshe itu semper bilang kalau rahimku sebelah kiri sepertinya bermasalah.

Setelah itu gagal, aku ma suami ‘meditasi’ alias ‘genjot terus’ saban hari, tapi gagal. Hu hu hu….

Suatu hari aku bertemu dengan wartawan pos kota yang katanya istrinya bisa hamil setelah terapi di RS Alvernia Agusta dan konsultasi ke Dr Irwan Bachtiar, alamatnya di sebelah BCA Rawamangun sebelah Arion Mall. Lama gak kujabanin. Setelah sebulanan, aku ma suami akhirnya coba ke sana, sekitar Maret 2007.

Selanjutnya…..nyritain Dr Irwan deh..
Di RS Alvernia Agusta, dia praktik Rabu dan Sabtu pukul 17.00-20.00, pasiennya buaanyaaak sekali, ampe ngantrinya busyeet.

Pertama datang, dia nanya ‘kenapa bu’ bukan ‘sudah berapa bulan bu’. Sepertinya dia dah tahu aku ada ‘masalah’, apa benar kata-kata sinshe itu ya (begitu pikirku). Dalam pertemuan pertama, aku diperiksa dengan USG jadul…dan katanya ‘seperti rahim ibu sebelah kiri ada infeksi’….duggg benar juga kata sinshe itu. Ketika itu juga, aku dikasih obat tujuh macam, suamiku juga dikasih obat empat macam (katanya sih buat ngilangin capek, mungkin sih semacam hormon agar sperma suamiku motil alias gampang bergerak hehe).

Ada tips khusus dari Dr irwan yang harus aku dan suami jalananin. Pertama, aku dan suami harus minum obat-obat tersebut dengan rutin. Bayangkan, minum obat tujuh macam dengan pisang (karena aku gak bisa minum obat kalau gak pakai pisang, jadi untuk makan obat tujuh itu habis pisang dua hu hu). Kedua, aku harus berhubungan intim dengan suami dua hari sekali terhitung sejak satu hari sejak aku selesai menstruasi, dan seminggu sebelum menstruasi di larang berhubungan intim (kata Dr Irwan, berilah keleluasaan agar sel telur dan sperma saling mesra-mesraaan ha ha). Tiga, aku harus datang lagi ke Dr Irwan tiap dua minggu, atau datang lagi kalau aku ternyata menstruasi alias gagal hamil, hueeek (ini sih nyari pelanggan he he)

Aku sempat bertanya ke Dr Irwan tentang keharusan untuk berhubungan intim dua hari sekali dan sehari setelah mens, bukannya itu bukan masa subur. Apa jawaban dia coba? Dengan nada tinggi, dia menjawab ‘ibu tahu apa soal kesuburan wanita, ibu itu wanita pekerja, siklus menstruasi ibu telah berubah karena hormon wanita pekerja berbeda dengan hormon wanita tidak berkerja’ habis itu aku diam…bener juga kali ya…

Tapi kujalanin juga, demi demi demi anak…

Dua minggu kemudian aku datang, karena aku mesntruasi, ketika aku datang pas lagi menstruasi tuh….kata dia, kita lanjutkan lagi ya bukkkk…demikian seterusnya aku berhubungan intim dua hari sekali dan minum obat dalam jumlah banyak, demikian juga suamiku…..hingga akhirnya aku tetep menstruasi lagi dan balik lagiiiiiii.

Bisa dibayangkan berhubungan intim dua hari sekali, namanya wartawan yang pulangnya malam, capek, hu hu, tapi demi dan demi anak tak apalah, kadang aku yang ogah, kadang suami yang ogah uhu uhu…

Ketika aku datang lagi, Dr Irwan bilang, lanjutkan lagi yaaaa….Menstruasi lagi heheee, tahu gak aku siklus menstruasinya kan cepet, kadang gak sampai 25 hari dah mens lagi lho, kalau lagi stress ya 23 hari dah mens lagi….

Datang lagi, ini yang terakhir, Dr Irwan bilang ‘ini terakhir mengonsumsi obat ya bu, nanti kalau belum hamil juga, kita gunakan cara lain’ (maksud loe, di suntik atau apa hiii).

Lanjutkan lagi dua hari sekali uhu uhu….nah ini dia, seminggu sebelum aku melanjutkan pertemuan dengan Dr Irwan yang jadwalnya dua minggu sekali itu atau datang kalau menstruasi lagi, temen-temen liputan bilang aku tambah gemuk, aku sering kencing, celanaku pada gak muat dan bolak balik beli celanan, makan banyak banget, dan aku pun beli alat uji kehamilan, positif, masih gak percaya beli yang harganya 17 ribu eh positif, aku langsung jingkrak-jingkrak.

Tapi ketika ketika ada jadwal bertemu dengan Dr Irwan, dia malah belum bisa memastikan, padahal waktu di USG sudah ada titik-titik di rahimku. ‘Kita pastikan dua minggu lagi ya Bu’….

Dua minggu kemudian aku datang, di-USG lagi, dia bilang ‘selamat bu, ada dua titik, speertinya kembar’ Duhhhhhh mak clieng kembar, kembar, ya seneng karena hamil, ya bingung karena kembar, suamiku langsung mau nangis, bukannya karena seneng, tapi karena kata-kata ‘kembar’ itu. Dr Irwan bilang aku dan suami tak boleh berhubungan intim, sampai kapannya gak dijelasin…..karena kehamilanku rawan karena kembar huhu hu. Kita langsung sholat di mushola RS Alvernia, bingung.

Kukabari mertuaku….’ibu bapak alhamdulilah tri hamil’ tanpa kata ‘kembar’……..

Kalau mau tahu soal Dr Irwan, kontak aku aja. Banyak temen yang sudah kurekomendasikan dan alhamdulilah berhasil, ada juga yang tadinya disarankan oleh dokter lain digugurin eh di Dr Irwan malah lahir dengan selamat. Soal tarif, dulu sih setiap berkunjung aku ke Rp 85 ribu, obat-obatan sekitar Rp 250 ribu, kadang sempet Rp 500 ribu…untuk diganti ma kantor.

Selanjutnya di Masa Kehamilan….